Kenapa Kolam Ikan Perlu Dipupuk? Ini Penjelasan dan Tipsnya!

Alasan Kolam Ikan Perlu Diberi Pupuk
Pemupukan kolam ikan adalah praktik penting dalam budidaya perikanan, terutama untuk meningkatkan produktivitas alami kolam. Berikut adalah 6 alasan utama mengapa kolam ikan perlu dipupuk:
1. Meningkatkan Produksi Pakan Alami
- Pupuk merangsang pertumbuhan fitoplankton (mikroalga) dan zooplankton, yang menjadi sumber makanan alami ikan seperti nila, lele, atau gurame.
- Ikan pemakan plankton (contoh: ikan silver carp) sangat bergantung pada ketersediaan pakan alami ini.
2. Memperbaiki Rantai Makanan Kolam
- Pupuk menyediakan nutrisi (N, P, K) yang mendukung perkembangan:
- Bakteri → Zooplankton → Ikan kecil → Ikan konsumsi.
- Tanpa pupuk, kolam mungkin kekurangan makanan alami, sehingga ikan tumbuh lambat.
3. Mengoptimalkan Nutrisi dalam Air
- Air kolam alami sering kekurangan fosfor (P) dan nitrogen (N), yang dibutuhkan plankton.
- Pupuk mengisi kekurangan ini, sehingga pertumbuhan ikan lebih cepat.
4. Mengurangi Ketergantungan pada Pakan Buatan
- Kolam yang dipupuk dengan baik dapat mengurangi biaya pakan karena ikan bisa mengandalkan pakan alami.
- Cocok untuk budidaya ikan tradisional atau semi-intensif.
5. Meningkatkan Kualitas Air & Tanah Dasar Kolam
- Pupuk organik (seperti kotoran ayam/sapi) memperbaiki struktur tanah dasar kolam, sehingga mendukung kehidupan mikroorganisme.
- Pupuk anorganik (seperti TSP) membantu menyeimbangkan pH air jika dikombinasikan dengan kapur.
6. Meningkatkan Hasil Panen Ikan
- Kolam yang dipupuk secara teratur menghasilkan biomassa ikan lebih tinggi dibanding kolam tanpa pupuk.
- Contoh:
- Kolam dipupuk → Produksi ikan 2–3 ton/ha.
- Kolam tidak dipupuk → Produksi ikan hanya 0,5–1 ton/ha.
Kapan Pemupukan Tidak Diperlukan?
Pupuk tidak perlu diberikan jika:
- Kolam sudah kaya plankton (ditandai air hijau cerah).
- Ikan yang dibudidayakan tidak tergantung pada pakan alami (contoh: lele yang diberi pakan pelet).
- Air kolam sering diganti (nutrisi terbuang).
Rekomendasi Campuran Pupuk yang Tepat untuk Kolam Ikan
Pemilihan dan pencampuran pupuk harus disesuaikan dengan kondisi kolam, jenis ikan, dan ketersediaan nutrisi di air. Berikut panduan praktisnya:
1. Rasio Nutrisi yang Ideal
- Rasio N:P:K yang direkomendasikan: 4:1:1 hingga 8:1:1 (tergantung kandungan alami air).
- Contoh: Jika menggunakan urea (N) dan TSP (P), perbandingannya:
- 4 kg N : 1 kg P₂O₅ : 1 kg K₂O per hektar.
- Contoh: Jika menggunakan urea (N) dan TSP (P), perbandingannya:
- Fosfor (P) biasanya menjadi faktor pembatas di kolam, jadi prioritaskan pupuk fosfat.
2. Campuran Pupuk Anorganik
Contoh Perhitungan untuk Kolam 100 m²:
- Superfosfat (TSP, 46% P₂O₅):
- Dosis: 150 g P₂O₅/100 m².
- Kebutuhan:
150 g0.46=326 g TSP0.46150 g=326 g TSP
- Urea (46% N):
- Rasio N:P = 6:1 → Butuh 6 × 66 g P = 400 g N.
- Kebutuhan urea:
400 g0.46=870 g urea0.46400 g=870 g urea
- KCl (60% K₂O):
- Jika diperlukan, tambahkan 35–80 g K₂O/100 m².
Catatan:
- Di daerah tropis, nitrogen (N) sering tidak perlu ditambahkan karena sudah cukup dari fiksasi alga.
- Jika pH air rendah (<7), tambahkan kapur (CaCO₃) sebelum pemupukan.
3. Campuran Pupuk Organik + Anorganik
Contoh untuk Kolam 100 m²:
- Kotoran ayam (25% DM, 2.5% N, 1.5% P):
- Dosis: 4.5 kg/100 m²/minggu.
- Nutrisi yang diberikan:
- N: 4.5 kg×0.025=112.5 g N4.5 kg×0.025=112.5 g N.
- P: 4.5 kg×0.015=67.5 g P4.5 kg×0.015=67.5 g P.
- Ditambah TSP (46% P₂O₅):
- Jika P masih kurang, tambahkan 50–100 g TSP.
Keuntungan Kombinasi:
- Pupuk organik memperbaiki struktur tanah dan menyediakan karbon.
- Pupuk anorganik cepat tersedia untuk plankton.
4. Komposisi Berdasarkan Jenis Kolam
| Jenis Kolam | Pupuk Anorganik | Pupuk Organik |
| Kolam Baru | TSP + Urea (rasio 1:4) | Kotoran sapi/ayam (10–20 kg/100 m²) |
| Kolam Lama | TSP saja (fosfat prioritas) | Kompos/limbah biogas |
| Pembenihan (Nursery) | NPK (10-10-5) | Kotoran ayam (4.5 kg/100 m²) |
5. Tips Tambahan
- Aplikasi Bertahap:
- Pupuk anorganik diberikan setiap 7–15 hari.
- Pupuk organik diberikan 1–2 kali/minggu (hindari overdosis).
- Pemantauan:
- Gunakan Secchi disk (target transparansi 40–60 cm).
- Jika air terlalu hijau (bloom alga berlebihan), kurangi pupuk nitrogen.
- Hindari Kesalahan:
- Jangan campur pupuk fosfat + kapur secara bersamaan (reaksi kimia).
- Jangan gunakan pupuk kandang busuk (beracun untuk ikan).
Contoh Praktis
Kolam 500 m² di Daerah Tropis:
- Pupuk Organik: Kotoran ayam 25 kg/minggu.
- Pupuk Anorganik:
- TSP: 1.5 kg (untuk 150 g P₂O₅/100 m²).
- Urea: 4 kg (jika N rendah).
- Frekuensi: Pupuk setiap 10 hari, pantau kekeruhan air.
Kesimpulan
- Pupuk terbaik adalah kombinasi organik (kotoran ayam/sapi) + anorganik (TSP/urea).
- Dosis tepat tergantung uji kualitas air (terutama P dan N).
- Hindari over-fertilization dengan pemantauan rutin.
Pemupukan kolam ikan adalah kunci keberhasilan budidaya, terutama untuk:
✅ Meningkatkan pakan alami
✅ Mempercepat pertumbuhan ikan
✅ Mengurangi biaya pakan
✅ Meningkatkan hasil panen
Dengan pemupukan yang tepat, kolam bisa menjadi ekosistem produktif tanpa biaya tinggi. ??
Tips Tambahan:
- Monitor kualitas air (gunakan Secchi disk).
- Hindari pupuk berlebihan (bisa menyebabkan kekurangan oksigen).
- Kombinasikan pupuk organik + anorganik untuk hasil terbaik.

