Filosofi investasi saham jangan melihat ekor sapi atau grafik pergerakan harga
hati-hati para investor jangan terjebak dengan grafik harga yang naik turun, jangan melakukan penjualan kalau hanya cut los kecuali memang kondisi perusahaan yang parah dan kedepan tidak bisa pulih kembali. Saham adalah salah satu jenis investasi dengan risiko tinggi dan peluang pengembalian yang tinggi. Skala untuk membandingkan risiko dengan kerugian dan keuntungan tidak jauh berbeda. Selain itu, tren naik dan turunnya nilai pasar saham tidak bisa lagi berubah dalam hitungan hari bahkan jam. Namun, godaan keuntungan yang menarik saat bermain saham terkadang membuat orang kurang berhati-hati dan akhirnya gagal berinvestasi di saham.
Kesalahan yang Harus Dihindari dalam Investasi Saham
Bagi Anda yang ingin memulai investasi saham, ada baiknya Anda belajar dari kesalahan investor sebelumnya.
Inilah 11 kesalahan besar yang dilakukan investor di pasar saham yang harus Anda hindari.
1. Ditetapkan pada satu saham saja
Ditetapkan hanya pada satu saham sangat berbahaya karena membuat investor saham kehilangan rasionalitas dalam menilai sahamnya. Ketika seorang investor menyukai suatu saham, mereka juga cenderung mengabaikan aspek negatif dari saham favorit mereka, hanya ingin mendengar tentang positifnya (confirmation bias). Menggunakan saham sebagai kendaraan atau instrumen dapat membawa Anda ke tujuan keuangan Anda, tetapi jangan terobsesi karena pada akhirnya Anda akan melepaskan saham tersebut untuk mencapai tujuan keuangan Anda.
2. Tidak Memahami Fundamental
Fundamental sebuah perusahaan harus menjadi analisa fundamental dalam pengambilan keputusan pembelian saham. Sayangnya, banyak investor yang suka melihat tren sesaat dari analisis teknikal. Dorongan untuk mendapatkan keuntungan cepat di pasar saham menyebabkan investor pasar saham mengabaikan fundamental bisnis. Memang, hasil perusahaan yang memicu harga saham banyak bergantung pada fundamental perusahaan. Bisa dibayangkan resiko yang dihadapi investor jika fundamental diabaikan.
3. Mudah menyerah
Memiliki saham berarti memiliki sebagian kecil dari perusahaan. Berinvestasi di saham bisa disamakan dengan trading. Anda juga harus siap dengan resiko yang ada, yaitu ketidakpastian. Artinya, Anda perlu bersiap tidak hanya untuk untung, tetapi juga untuk risiko kerugian. Pengusaha sukses pasti pernah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usahanya, seperti halnya investor di pasar saham. Ketika Anda investor pemula di pasar saham melakukan kesalahan investasi, jangan mudah menyerah dan tinggalkan pasar saham. Belajarlah dari kegagalan ini dan tingkatkan investasi Anda untuk menjadi investor yang cerdas dengan hati baja.
4. Terjebak di saham murah, padahal tidak berpotensi
Sudah menjadi aturan bisnis bahwa investor menginginkan harga rendah dan menjual saat harga tinggi. Pasar saham tidak terkecuali. Sayangnya, banyak investor baru salah memahami strategi investasi ini dengan membeli saham murah, padahal sebenarnya saham tersebut berasal dari perusahaan yang buruk. Hal yang mendorong investor baru untuk membeli saham dengan harga murah adalah karena keterbatasan modal. Banyak investor baru membeli banyak saham bernilai kecil dengan harapan menghasilkan banyak keuntungan, meskipun investasi seperti ini cenderung merugikan. Pengembalian investasi Anda tidak bergantung pada jumlah saham yang Anda miliki, tetapi pada masa depan perusahaan yang sahamnya Anda miliki. Peluang keuntungan lebih besar jika Anda membeli beberapa saham berkualitas tinggi daripada membeli ribuan suku cadang.
Ingatlah bahwa semua investasi pada dasarnya berisiko. Namun, seperti yang dikatakan Warren Buffet “Risk comes from not knowing what you are doing.”(risiko datang ketika kamu tidak mengetahui apa yang kamu lakukan) . Pahami jenis investasi dan cara kerjanya. Dari sana Anda akan mengerti apa yang harus dilakukan dan dapat mengurangi atau bahkan menghindari kerugian!

