Membuat film memakai google VEO 3, hasilnya keren! ini promtingnya

kita mainan Google veo 3 lagi dengan membuat film pendek. karena VEO 3 maksimal hanya 8 detik maka kita buat 2 promt kemudian hasil videonya di gabungkan dengan aplikasi editing video seperti CapCut/Filmora/sejenisnya.
Ini Promting hasil generate dari chat GPT dalam bahasa indonesia, caranya bisa lihat artikel ini Ini lho cara menggunakan AI Video Generation GOOGLE VEO 3 yang lagi heboh..!!
Tentukan judul dan alur ceritanya
Judul: Jokovlog: Rekah di Ujung Tanduk
Logline: Seorang suami yang terjebak dalam kemiskinan akibat trading kripto yang gagal, harus menghadapi amarah istrinya dan kenyataan pahit hidupnya yang berantakan di dalam rumah mereka yang sempit.
Alur Cerita:
Adegan 1
- Karakter: JOKOVLOG (30-an, kurus, mata panda, rambut acak-acakan, kaos oblong kusam)
- Melakukan Aksi: Duduk membungkuk di depan laptop butut yang layarnya menampilkan grafik kripto merah menyala.
- Latar Tempat Dramatis: Sudut sempit ruang tamu yang berantakan, tumpukan kardus mie instan dan bungkus kopi sachet di mana-mana. Dinding kusam dengan cat mengelupas.
- Ekspresi: Wajah putus asa dan lelah, sesekali mengacak rambutnya frustrasi.
- Berkata: “[Aduh Gusti… kenapa jadi begini semua? Habis sudah… habis!]"
- Elemen Tambahan: Asbak penuh puntung rokok di samping laptop, gelas kopi sisa semalam, suara cicak sesekali terdengar.
- Pencahayaan: Remang-remang, hanya diterangi cahaya dari layar laptop dan sedikit cahaya sore yang masuk dari jendela kecil yang kotor.
- Gaya Visual: Realistis gritty, dengan fokus pada detail-detail kemiskinan dan keputusasaan. Sudut kamera seringkali close-up pada wajah Joko atau layar laptop.
Adegan 2
- Karakter: LENA (30-an, istri Jokovlog, wajah lelah namun sorot mata tajam penuh kekecewaan, daster lusuh)
- Melakukan Aksi: Berdiri di ambang pintu ruang tamu, berkacak pinggang, menatap tajam ke arah Jokovlog.
- Latar Tempat Dramatis: Pintu masuk ruang tamu yang sempit, di belakangnya terlihat sedikit bagian dapur yang juga tidak terawat.
- Ekspresi: Geram, kecewa, dan muak. Bibir bergetar menahan amarah.
- Berkata: “[Mas! Kamu itu dengar nggak sih aku panggil dari tadi?! Beras sudah habis, listrik mau dicabut, anak butuh susu! Kamu malah ngelamun depan laptop itu lagi! Mau sampai kapan kita begini terus?!]”
- Elemen Tambahan: Suara rengekan bayi samar terdengar dari dalam kamar, tumpukan piring kotor terlihat sekilas di dapur.
- Pencahayaan: Pencahayaan alami yang minim dari jendela, menciptakan bayangan tegas di wajah Lena, menyoroti kekerasannya.
- Gaya Visual: Sudut pandang sedikit rendah menyorot Lena, membuatnya terlihat lebih mengintimidasi. Goyangan kamera tangan (handheld) ringan untuk menambah kesan tegang.
Ubah kedalam bahasa inggris kemudian masukkan ke https://gemini.google.com/app dan pastikan pilih Video VEO 3 caranya bisa baca di sini : Ini lho cara menggunakan AI Video Generation GOOGLE VEO 3 yang lagi heboh..!!
Adegan 1
JOKOvlog In his 30s, skinny, with dark circles under his eyes, messy hair, and a worn-out t-shirt. He sits hunched over in front of an old, battered laptop, its screen glowing red with plunging crypto graphs. The setting is a narrow, cluttered corner of a living room — instant noodle boxes and empty coffee sachets are scattered everywhere. The walls are dull, with peeling paint. His face shows despair and exhaustion. Every now and then, he runs his hands through his hair in frustration. He mutters in Indonesian “Aduh Gusti… kenapa jadi begini semua? Habis sudah… habis!” Beside the laptop, a full ashtray overflows with cigarette butts. A dirty glass of last night’s coffee sits untouched. The occasional sound of a gecko echoes through the stillness. The lighting is dim — only the glow from the laptop and a faint bit of dying afternoon light seeping through a small, grimy window. Gritty realism, focusing on the raw details of poverty and despair. The camera often lingers in close-up shots of Joko’s worn-out face or the flickering screen.
Adegan 2
continue the story. LENA In her 30s, JOKOvlog's wife. Her face is tired, yet her eyes burn with sharp disappointment. She's wearing a worn-out house dress. She stands at the doorway of the living room, arms akimbo, glaring fiercely at Jokovlog. The narrow entry to the living room frames her figure, with a glimpse of the neglected kitchen behind her. She radiates anger, frustration, and exhaustion. Her lips tremble as she fights back rage. She yells in indonesian language: “Mas! Kamu itu dengar nggak sih aku panggil dari tadi?! Beras sudah habis, listrik mau dicabut, anak butuh susu! Kamu malah ngelamun depan laptop itu lagi! Mau sampai kapan kita begini terus?!” The faint sound of a baby crying comes from the bedroom. A quick glimpse of dirty dishes piled up in the kitchen adds to the sense of neglect. The lighting is mostly natural, dim and uneven, casting harsh shadows on Lena’s face, emphasizing her stern expression. The camera is angled slightly low, making Lena appear more intimidating. A subtle handheld camera shake adds to the tension.
Hasil videonya seperti dibawah ini:
Selamat mencoba kawan..!!

