2. DOGE Koin, DOGE

  2. DOGE Koin

Dogecoin telah meluncurkan rencana produksi koin pertamanya dengan sirkulasi 100 miliar koin. Pada pertengahan 2015, 100 miliar Dogecoin telah ditambang, dengan tambahan 5 miliar koin yang beredar setiap tahun. Tidak ada batasan pasokan teoretis, tetapi pada tingkat ini jumlah Dogecoin yang beredar akan berlipat ganda dalam 26 tahun. Seperti mata uang lainnya, tidak ada batasan tetap pada total pasokan Dogecoin. Awalnya,  batas pasokan untuk Dogecoin adalah 100 miliar koin,  yang jauh lebih banyak daripada yang diperbolehkan dalam mata uang digital teratas. Meskipun demikian,  pendiri Dogecoin Jackson Palmer mengumumkan pada Februari 2014 bahwa mereka akan menaikkan batas  untuk secara permanen mengurangi inflasi  dari waktu ke waktu. 

Bagaimana Dogecoin Bekerja Seperti cryptocurrency lainnya, Dogecoin bekerja dengan teknologi blockchain. Teknologi ini seperti buku besar digital yang didistribusikan ke semua pengguna untuk mencatat transaksi dalam cryptocurrency ini. Karena sistem
terdesentralisasi, pemilik cryptocurrency akan menerima salinan yang sama dari buku besar blockchain. Jaringan ini menggunakan enkripsi untuk mengamankan transaksi. Saver menggunakan komputer untuk memecahkan rumus matematika yang kompleks untuk setiap transaksi dan mencatatnya di blockchain. Sebagai imbalannya, jika penabung memiliki jenis cryptocurrency ini, ia akan menerima cryptocurrency yang dapat disimpan atau dijual di pasar terbuka, misalnya pasar Dogecoin. Dogecoin dapat digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelian. Namun, sebagai toko yang berharga, keberadaannya dirasa kurang efektif. Ini karena tidak ada batasan jumlah mata uang digital yang dapat Anda tambahkan. Dengan kata lain, cryptocurrency ini sangat spekulatif.

3. Cardano, ADA

3. Cardano (ADA)

Cardano (ADA) adalah koin kripto generasi ke-3 yang menggunakan teknologi Proof of Stake. Selain itu, Cardano menawarkan fungsionalitas kontrak pintar yang mirip dengan Ethereum, sehingga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi terdesentralisasi. Proyek ini didirikan oleh Charles Hoskinson.
Seperti yang telah disebutkan, Cardano memiliki dua lapisan, lapisan penyelesaian dan lapisan perhitungan. Lapisan pertama selesai dan berfungsi. Ini memungkinkan konsumen untuk mengirim dan menerima token Cardano (ADA) dari satu dompet digital ke dompet digital lainnya. Gunakan metode yang sama dengan eter. Tingkat kedua sedang dalam pengembangan dan perlu memungkinkan pengguna untuk meluncurkan dan mendaftarkan kontrak pintar.

Kelebihan Cardano
Karena keunikannya tersebut, Cardano memiliki banyak keunggulan, antara lain:
1. Blockchain berlapis
Cardano memiliki dua blockchain terpisah untuk pemrosesan token dan kontrak pintar. Dengan kata lain, Anda dapat memperbarui blockchain tanpa mengganggu bagian lain.
2. Dapat disesuaikan
Dibandingkan dengan blockchain lainnya, Cardano jauh lebih dapat disesuaikan. Misalnya, kontrak pintar tunggal dapat dengan mudah disesuaikan dengan pengguna yang berbeda untuk memastikan kepatuhan semua pihak yang terlibat.

3. Terdesentralisasi
Seperti cryptocurrency umum lainnya, blockchain Cardano terdesentralisasi. Artinya, tidak ada otoritas pusat yang terlalu mengontrol keamanan dan proses validasi transaksi.
4. Memperluas Kebebasan Ekonomi
Visi Cardano adalah menggabungkan kenyamanan konsumen dan kepatuhan terhadap peraturan menjadi satu solusi tanpa batas, memberikan kebebasan finansial kepada jutaan orang yang tidak memiliki akses ke layanan tradisional.
5. Kerjasama dengan Regulator
Cardano ingin menjadi inovator, bukan pengganggu. Cardano berusaha untuk beroperasi dalam peraturan lokal untuk memastikan kepatuhan penuh sambil memberikan kenyamanan kepada pengguna akhir.

4. SHIBA INU, SHIB

Shiba Inu, saingan cryptocurrency Dogecoin Pencipta Shiba ini menciptakan aset crypto dengan logo yang sama dengan Dogecoin. Shiba Inu Coin adalah aset kripto yang sengaja dibuat untuk menjadi pesaing Dogecoin. Koin Shiba Inu dibuat pada Agustus 2020. Namun, ada sedikit informasi tentang penciptanya,  nama samaran Ryoshi. Ryo memperkenalkan Shiba Inu sebagai "Pembunuh Koin Doji" sejak awal. Menurutnya, perbedaan  yang paling mencolok antara Dogecoin dan Shiba Inu adalah teknologi SHIB yang cenderung berbasis komunitas. Sejak awal, Ryoshi  mengumumkan nilai Shiba Inu, yang jauh lebih kecil dari Dogecoin. "Kami dapat memperluas nilai Dogecoin secara eksponensial tanpa melebihi batas $0,01," kata Ryoshi, pencipta SHIB Woofpaper, atau  aset kripto yang biasa dikenal sebagai kertas putih. Saya menulis dalam dokumen pengantar yang dibuat oleh. Perbedaan antara Dogecoin dan Shiba-Inu lainnya adalah Shiba-Inu memiliki ekosistem pengembang, pemegang koin, dan penggemar yang disebut  Shib Army. Menurut Ryo, koin  Shiba Inu adalah "anjing luar biasa" dan membujuk orang untuk menyumbang ke Asosiasi Penyelamatan Shiba Inu. Ryo juga mengklaim bahwa pihaknya tidak memiliki sepeser pun koin Shiba Inu. Dia juga memberikan hingga 50 persen dari  koin Shiba Inu yang tersedia kepada pencipta Ethereum Vitalik Buterin setelah koin dibuat. Oleh karena itu, secara teori, Buterin memiliki kemampuan untuk mengendalikan pasar dan harga  SHIB. Namun, Ryo mengatakan dia tidak memberikan koin Shiba Inu kepada Buterin  tanpa alasan. "(ShibArmy) percaya bahwa semua jenis kesuksesan membutuhkan kerentanan," kata David Hsiao, CEO majalah cryptocurrency Block Journal.

5. USDT

Bagi yang ingin membeli tether hari ini dengan kurs konversi USDT ke IDR atau USDT ke USD. Ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu informasi dan berita terbaru tentang USDT. USDT adalah stablecoin yang mewakili harga dolar AS. Stablecoin ini didirikan oleh Tether, sebuah perusahaan yang berbasis di Hong Kong. Setara USD dari USDT dicapai dengan memegang cadangan sejumlah dolar tertentu yang sama dengan jumlah USDT yang beredar. Awalnya diluncurkan sebagai Realcoin pada Juli 2014, USDT adalah token cryptocurrency tingkat kedua berdasarkan jaringan blockchain Bitcoin menggunakan platform Omni. Kemudian diubah menjadi USTether dan akhirnya menjadi USDT. Stablecoin ini akan terus di update. Selain menggunakan blockchain Bitcoin, USDT juga telah diperbarui untuk bekerja dengan blockchain Ethereum, EOS, Tron, Argoland dan OMG. Tether tidak memiliki blockchain sendiri. Tether bertindak sebagai token tingkat kedua di samping blockchain crypto lainnya (cryptocurrency) seperti Bitcoin, EOS, Tron, Argoland, Bitcoin Cash, OMG dan dilindungi oleh algoritma hash masing-masing. Tether menyatakan bahwa dolar AS disimpan sebagai cadangan. Cadangan dapat berupa kas, setara kas, deposito jangka pendek dan surat berharga lainnya. Selain itu, tethers terus-menerus diaudit oleh para profesional secara teratur. Pengguna dapat dengan mudah mengakses informasi ini untuk melihat semua transaksi yang terjadi di blockchain.