//

CEX vs DEX di perdagangan uang Kripto, apa itu? aman mana?

Understanding Centralized Exchanges CEXs

Apa itu CEX dan DEX di pasar kripto

Toko Youtube TikTok  DONASI

1. CEX (Centralized Exchange / Bursa Terpusat)

Contoh: Binance, Coinbase, Kraken

Ciri-ciri: 

  • Dikelola oleh perusahaan atau organisasi pusat.
  • Pengguna harus membuat akun dan sering kali melalui proses KYC (verifikasi identitas).
  • Dana disimpan di dompet bursa (custodial), bukan di dompet pribadi.
  • Biasanya menawarkan likuiditas tinggi dan antarmuka yang ramah pengguna. 

Kelebihan: 

  • Mudah digunakan, cocok untuk pemula.
  • Likuiditas tinggi, proses jual beli cepat.
  • Fitur lengkap: margin trading, staking, dan lain-lain. 

Kekurangan: 

  • Risiko keamanan jika bursa diretas.
  • Potensi sensor atau pembekuan akun.
  • Tidak sepenuhnya anonim. 

2. DEX (Decentralized Exchange / Bursa Terdesentralisasi)

Contoh: Uniswap, PancakeSwap, dYdX

Ciri-ciri: 

  • Tidak dikelola oleh pihak pusat; berjalan di atas smart contract di blockchain.
  • Pengguna berdagang langsung dari dompet pribadi (non-custodial).
  • Tidak perlu KYC dalam banyak kasus. 

Kelebihan: 

  • Lebih anonim dan aman karena pengguna memegang kendali atas aset sendiri.
  • Transparan (semua transaksi di blockchain).
  • Tidak bisa "ditutup" oleh satu entitas. 

Kekurangan: 

  • Antarmuka bisa membingungkan untuk pemula.
  • Likuiditas dan kecepatan bisa lebih rendah daripada CEX.
  • Tidak semua token bisa diperdagangkan dengan mudah. 

Cara Kerja DEX

DEX menggunakan smart contract di blockchain (biasanya Ethereum, BNB Chain, dll) untuk memfasilitasi perdagangan langsung antara pengguna, tanpa perantara.

Kamu tetap pegang kendali atas private key dan dompetmu, seperti MetaMask atau Trust Wallet. Saat trading, kamu cukup menghubungkan dompet, pilih token, dan transaksi terjadi langsung dari dompet ke dompet via blockchain.


Model DEX Umum

  1. AMM (Automated Market Maker) – paling umum
    Contoh: Uniswap, PancakeSwap, SushiSwap 

    • Gunakan liquidity pool, bukan order book.
    • Harga token ditentukan algoritma berdasarkan rasio token dalam pool.
    • Siapa saja bisa menambah likuiditas dan dapat bagian dari biaya transaksi. 
  1. Order Book DEX
    Contoh: dYdX, Loopring 

    • Mirip CEX, ada order beli & jual.
    • Lebih cocok untuk trader aktif dan pasar derivatif (perpetual, margin).
    • Bisa on-chain (lebih lambat) atau off-chain (cepat tapi semi-terpusat). 
  1. Aggregator DEX
    Contoh: 1inch, Matcha 

    • Cari harga terbaik dari banyak DEX dalam satu transaksi.
    • Bantu hemat gas fee & slippage. 

Kelebihan DEX 

  • Non-custodial: Kamu pegang kendali penuh atas asetmu.
  • Privasi tinggi: Umumnya tanpa KYC.
  • Akses token-token baru: Token baru sering listing di DEX lebih dulu.
  • Censorship-resistant: Tidak bisa diblokir dengan mudah. 

Kekurangan DEX 

  • Butuh pemahaman teknis lebih (salah klik bisa rugi).
  • Slippage & rug pull: Hati-hati token tidak jelas.
  • Gas fee (terutama di Ethereum) bisa mahal saat ramai.
  • Kurang cocok untuk fiat on-ramp (kamu tetap butuh CEX untuk beli kripto pakai rupiah, misalnya). 

Kalau kamu mau coba, bisa mulai dari: 

  • Uniswap (Ethereum atau Polygon)
  • PancakeSwap (BNB Chain)
  • Raydium (Solana)
  • dYdX (untuk trading leverage yang desentralized)
  • Lebih aman mana antara cex dan dex 

1. Aset Kamu Disimpan Di Mana?

  • CEX:
    Aset disimpan di dompet milik bursa (custodial).
    Risiko: Kalau bursa diretas (contoh: Mt. Gox, FTX), kamu bisa kehilangan semuanya.

  • DEX:
    Aset disimpan di dompet pribadi (non-custodial).
    Risiko: Aman selama kamu jaga private key / seed phrase dengan baik. Kalau hilang, nggak bisa dipulihkan.

Pemenang: DEX (selama kamu paham cara menjaga wallet)


2. Risiko Peretasan

  • CEX:
    Target empuk hacker karena pegang banyak aset sekaligus.

  • DEX:
    Lebih susah diretas karena gak ada satu server pusat. Tapi bisa diserang lewat bug di smart contract.

Pemenang: Imbang
CEX rentan ke peretasan langsung, DEX rentan ke bug kodingan. Tapi DEX yang besar (kayak Uniswap) sudah diaudit dan terbukti tahan banting.


3. Keamanan Transaksi

  • CEX:
    Kadang gak transparan—transaksi kamu terjadi “di balik layar” server mereka.

  • DEX:
    Semuanya on-chain. Bisa dicek publik. Lebih transparan.

Pemenang: DEX


4. Perlindungan Pengguna

  • CEX:
    Kadang ada support pelanggan dan pengembalian dana kalau ada masalah.
    Tapi... kalau bangkrut? Kamu gak bisa berbuat banyak (lihat kasus FTX).

  • DEX:
    Gak ada customer service. Semua tanggung jawab pribadi.
    Tapi justru itu: gak ada pihak yang bisa kabur bawa duitmu.

Pemenang: tergantung user
Kalau kamu suka "backup" dan bantuan CS, CEX menang. Kalau kamu suka kendali penuh, DEX unggul.


Kesimpulan:

Sisi Aman UntukPemenang
Aset tetap di tangan kamu DEX
Terlindungi dari bug/human error CEX
Transparansi transaksi DEX
Customer service CEX
Aman jangka panjang (dari penipuan bursa) DEX
Informasi Pemilik Blog
JokoVlog
Author: JokoVlogWebsite: https://s.id/jokovlogEmail: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Assalamualaikum wr. wb salam satu Server
Blog ini hanya untuk menceritakan kegiatan sehari-hari. Saat ini masih aktif menjadi akademisi. Youtube Channel : https://s.id/jokovlog Donasi: https://saweria.co/jokovlog

Bacaan asik lainnya..!

Saturday, 23 October 2021 03:59

Pada dasarnya, uang kertas (Fiat) adalah alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah...

Saturday, 08 March 2025 17:21

Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) adalah wadah bagi para pemilik dan pegiat usaha yang bernaung di...

Tuesday, 22 April 2025 21:50

>>File template OBE bisa download disini<< 1. Persiapan Template Unduh template Excel dari surat...

Wednesday, 09 April 2025 06:39

Sebuah studi dari Tarlogic berhasil mengidentifikasi kerentanan keamanan yang berasal dari fitur...

AI JokoVlog ×
Ask me anything, and I'll answer you.

Tentang JokoVlog

JokoVlog berawal dari sebuah chanel youtube yang dibuat 26 Juni tahun 2017. Sekarang Jokovlog berkembang menjadi web blog. Melalui platform ini, saya Joko Supriyanto yang merupakan pemilik web blog ini membagikan berbagai konten, termasuk vlog harian, tips dan trik, serta diskusi mengenai perangkat lunak. Saya juga memiliki profil di GitHub dengan username "joklin12" yang akan digunakan untuk berbagi kode berbagai proyek terkait teknologi
 

 

Peta Lokasi

peta rumah

Top