Teknik fake order menggunakan TikTok Live
Banyak orang yang meragukan para konten creator ataupun alfiliator yang melakukan penjualan mencapai milyaran rupiah. baru-baru ini heboh TikTok live dalam beberapa jam saja bisa tembus menjual sampai milyaran. Apakah benar memang barang terjual sebanyak itu atau ini diupayakan supaya bisa terjual sebanyak itu. Didunia maya semua memungkinkan. fake order itu apa? Sederhananya, fake order disebut juga dengan pesanan fiktif atau pesanan palsu yang berarti transaksinya tidak benar-benar dilakukan oleh buyer asli.
Dalam dunia e-commerce, istilah fake order sudah dikenal luas dan banyak yang memanfaatkan hal tersebut walaupun dianggap kurang baik. Bisa dibilang bahwa fake order adalah pesanan fiktif yang dilakukan oleh penjual sebagai cara untuk menggaet lebih banyak pelanggan. Jadi, penjual akan membeli produk yang mereka jual sendiri untuk memperbanyak jumlah order dan ulasan. Semakin banyak jumlah order dan ulasan, maka calon pembeli akan semakin yakin bahwa toko tersebut bereputasi bagus. Alhasil, mereka tidak ragu untuk melakukan transaksi.
Disini penulis akan mencoba MENGULAS melakukan teknik fake order di TikTok Live atau marketplace lain, ingat ya disini penulis tidak melakukan penghakiman kepada para pelaku live yang berhasil menjual milyaran rupiah, bisa jadi memang itu asli tapi bisa juga itu DIUPAYAKAN. Ini tekniknya :
- Ditiktok aktifkan COD kemudian beli saat penjual Live kemudian jika live sudah selesai barang di cancel, penjual bisa bekerjasama dengan buzzer suka-tidak suka para pelaku buzzer ini pasti ada tinggal cari saja di Internet, lakukan kerjasama, siap kan uang, negosiasi sekali chekout dan cancel dapat harga berapa. Kelebihan teknik ini uang yang dikeluarkan penjual tidak banyak cukup membayar buzer saja, tidak harus packing barang dan kirim ke alamat buzzer jadi tidak terlalu capek. Kelemahannya Jumlah barang yang sold/tejual di marketplace tidak banyak atau malah tidak ada yang terjual sama sekali karena semua orderannya menggunakn teknik ini, bagi yang jeli akan tahu penjual menggunakan teknik ini atau tidak contohnya penjual berhasil melakukan penualan sebanyak 100juta, harga barang 1 juta maka harusnya barang terjual/sold 100jt/1jt=100 barang. cara penerapan teknik ini supaya tidak mudah ketahuan, jualah saat Live lebih banyak barang sehingga akan lebih sulit terdeteksi dan pastikan tetap ada barang yang terjual atau kombinasikan dengan teknik yang ke 2 ini.
- Saat TikTok Live beli barang bisa aktifkan COD/matikan COD pembayaran via payment gateway, kita memberikan sejumlah uang seharga barang yang ditargrtkan plus ongkos kirim ke buzzer suruh membeli saat live kemudian barang kita kirimkan cuman isinya barang murah misal hanya berisi permen atau tisu dan lain-lain. Kelebihannya barang real sold/terjual sehingga bisa lebih menyakinkan pembeli lain. kelemahannya penjual harus menyiapkan uang extra karena harus memberikan uang ke buzzer(uang bisa dibawa kabur) atau bisa juga minta kode pembayarannya ke buzzer kemudian yg melakukan transfer si penjual (jauh lebih aman) plus ongkos kirim. disatu sisi harus membayar buzzer juga, walaupun nanti uang untuk membeli barang akan kembali tetapi ya tetap harus menyiapkan uang extra diawal sehingga pengeluarannya jadi doubel karena uang buat ongkos kirim karena uang ini tidak bisa balik, kan ngirimnya beneran walaupun isinya tidak beneran serta harus membayar buzzer.
Perlu dicatat teknik ini bisa berhasil dgn mulus kalau para buzzer tidak koar-koar di media sosial(bisa dibuat rekaman kesepakatan kalau melanggar bla..bla..bla tetapi ya beresiko) amannya kalau melakukan teknik ini loss dan pasrah ke Tuhan yang maha esa, kedepannya nanti seperti apa yang jelas akan ada RESIKO besar kalau ketahuan krn buzer koar-koar. jika buzzer dan penjual diam dengan manis maka model ini sangat sulit dilacak sama marketplace sehingga tidak dianggap sebagai pelanggaran, kenyataannya masih ada saja yang buzzer yang koar-koar di media sosial yang bikin geram para penjual yang melakukan teknik ini.
Ada lagi nih kerugian lebih besar dan akan terjadi efek domino dari kedua teknik ini penjual akan dikenai pajak karena berhasil menjual sampai milyaran, alhasil keluar uang lagi buat bayar pajak penjual akan semakin merugi disatu sisi bisa masuk keranah hukum dan hukumannya tidak main-main kalau ketahuan
Cara Membedakan Fake Order di Marketplace
Penyedia jasa fake order tentu tidak bodoh sehingga mampu melakukan teknik memalsukan orderan sebaik mungkin agar terlihat asli. Biasanya, trik fake order yang dipakai adalah meminta pihak ketiga untuk memesan produk dan memberikan komisi per orderan sebagai gantinya.
Lalu, bagaimana cara membedakan fake order dan real order? Berikut hal yang dapat dijadikan patokan:
- Perhatikan perbandingan antara jumlah barang yang terjual dan jumlah ulasan. Penjualan banyak tapi rating sedikit, misalkan penjualan 1.000 pcs, rating/review hanya 10, terlalu jauh perbandingannya 1000:10. Jika real order, maka perbandingannya 1:1 atau hampir sama;
- Lihatlah kalimat yang tertulis pada komentar pembeli. Biasanya, fake order akan ditandai dengan kalimat yang tidak relevan dengan produk, terkesan asal-asalan dan bahkan ada yang tidak berbentuk kalimat, hanya susunan huruf yang acak. Ulasan real order tentu bagus dan membantu;
- Perhatikan gambar yang diunggah ke kolom ulasan. Real order pasti menampilkan real picture yang dapat dilihat dengan jelas, bahkan kadang berbentuk video unboxing. Sedangkan gambar fake order sama sekali tidak jelas, bukan gambar produk yang dibeli, bahkan tidak bisa dibuka.
coba anda berfikir sejenak dan merenungkan tulisan ini, memungkinkan tidak?
apakah anda percaya kalau ada yang live berjualan dengan jujur bisa mendapatkan 40Milyar dalam hitungan jam? kalau penulis sendiri TIDAK PERCAYA karena penulis hanya percaya ke pada TUHAN yang maha ESA, takut dianggap MUSRIK terimakasih salam....
sumber : https://digifolium.com dan ide dari penulis
