Tari Badui kesenian rakyat tradisional yang berkembang di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Istilah Badui Jogja merujuk pada Tari Badui, yaitu sebuah kesenian rakyat tradisional yang berkembang di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penting untuk dipahami bahwa "Badui Jogja" ini bukanlah Suku Baduy yang berasal dari Banten. Keduanya adalah hal yang sangat berbeda.
Mengenal Tari Badui Jogja
-
Asal-Usul: Tari Badui ini awalnya merupakan kesenian yang berakar dari tradisi Islam, dipercaya dibawa oleh seorang pedagang dari Arab. Seiring waktu, tarian ini beradaptasi dengan budaya lokal Yogyakarta dan menjadi kesenian rakyat Sleman.
-
Makna dan Gerakan: Tarian ini menggambarkan barisan prajurit saat peperangan atau sedang latihan perang. Gerakannya dinamis dan energis.
-
Fungsi: Awalnya, Tari Badui berfungsi sebagai media dakwah atau syiar agama Islam, yang sering ditampilkan saat acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi. Lagu atau tembang yang mengiringi tarian ini biasanya berisi puji-pujian atau selawat kepada Nabi Muhammad SAW.
-
Perkembangan: Seiring berjalannya waktu, fungsi tarian ini meluas. Sekarang, Tari Badui juga sering ditampilkan sebagai sarana hiburan dalam berbagai acara budaya atau festival di Yogyakarta.
Jadi, ketika Anda mendengar istilah "Badui Jogja," itu merujuk pada sebuah kesenian tari, bukan sebuah suku adat.
Pakaian dan gerakan Tari Badui memiliki ciri khas yang kuat, mencerminkan perpaduan antara nuansa Islami dan unsur prajurit.
Pakaian Khas Penari
Kostum yang digunakan oleh para penari Badui terkesan sederhana namun memiliki elemen-elemen yang khas, antara lain:
- Peci Turki atau Kuluk Temanten: Penari mengenakan peci Turki berwarna merah atau sejenis penutup kepala bernama kuluk temanten. Aksesori ini dilengkapi dengan hiasan kucir.
- Baju dan Rompi: Penari mengenakan baju atau kemeja lengan panjang yang dilapisi dengan rompi di bagian luar.
- Celana Panji: Celana yang digunakan adalah celana Panji, yang sering dipakai dalam kesenian tradisional Jawa.
- Aksesori Pelengkap: Mereka menggunakan kain (rampekan) stagen, ikat pinggang, kaos kaki, dan sepatu putih.
- Senjata: Setiap penari membawa aksesoris berupa
godoataugombel, yaitu sejenis tongkat kayu yang menyerupai senjata. Alat ini digunakan untuk menambah kesan dramatis pada pertunjukan.
Gerakan Khas Penari
Gerakan Tari Badui menggambarkan adegan peperangan atau latihan prajurit, sehingga sifatnya dinamis, enerjik, dan penuh semangat. Beberapa ciri gerakannya adalah:
- Gerakan Barisan: Para penari membentuk barisan, terkadang dalam dua baris atau melingkar, seolah-olah sedang dalam formasi pasukan.
- Lincah dan Unik: Gerakan tari ini sangat lincah dan terkadang terlihat unik atau jenaka, membuat penonton terhibur.
- Unsur Bela Diri: Terdapat perpaduan antara gerakan tari dengan gerakan bela diri atau pencak silat, yang menambah kesan gagah dan kuat.
- Gerakan Mengikuti Syair: Gerakan-gerakan tersebut menyatu dengan alunan syair-syair Islami dan musik pengiring. Terkadang, penari melakukan gerakan membungkukkan badan untuk menambah ekspresi.
- Penggunaan
Godo: Tongkatgodoataugombeldigunakan dalam gerakan tari untuk menciptakan adegan pertempuran yang lebih hidup.
HAMPIR PUNAH
Beberapa sumber menyatakan bahwa Tari Badui sempat menghadapi tantangan dan berisiko punah karena beberapa faktor, namun saat ini ada upaya-upaya serius untuk melestarikannya sehingga kesenian ini masih bisa bertahan.
Faktor-faktor yang Membuat Tari Badui Terancam
-
Minimnya Regenerasi: Kesenian ini sempat mengalami masa vakum karena kurangnya minat dari generasi muda untuk mempelajarinya.
-
Pergeseran Budaya: Kesenian modern dan hiburan digital membuat kesenian tradisional seperti Tari Badui kurang dikenal oleh masyarakat luas.
-
Kendala Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya, baik dari segi dana maupun pelatihan, bisa menjadi hambatan bagi kelangsungan kelompok tari.
Upaya Pelestarian yang Dilakukan
Melihat ancaman tersebut, banyak pihak melakukan berbagai usaha agar Tari Badui tetap lestari.
-
Pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda: Pada tahun 2017, Tari Badui ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Pengakuan ini memberikan status penting pada tarian ini dan mendorong upaya perlindungan.
-
Partisipasi Pemerintah: Dinas Kebudayaan DIY aktif mengenalkan Tari Badui, bahkan menggelar acara seperti
flashmobyang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di ruang publik seperti Malioboro. -
Regenerasi Melalui Pendidikan: Kelompok-kelompok tari dan sanggar seni mulai mengenalkan Tari Badui kepada anak-anak sejak dini. Selain itu, ada juga gagasan untuk menjadikannya sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
-
Adaptasi dan Inovasi: Tari Badui kini tidak hanya dipentaskan untuk acara keagamaan, tetapi juga untuk acara hiburan. Syair-syairnya pun disesuaikan agar lebih mudah diterima oleh generasi muda.
Meskipun menghadapi tantangan, Tari Badui tidaklah punah. Sebaliknya, kesadaran akan pentingnya pelestarian semakin meningkat. Kesenian ini masih hidup berkat dedikasi para pelakunya dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat.
Untuk Para Penerus dan Generasi Muda Sleman
Sleman bukan hanya sekadar tanah tempat kita dilahirkan. Sleman adalah rumah kita, tempat di mana candi-candi megah berdiri, sawah membentang hijau, dan tradisi hidup berdampingan dengan kemajuan.
Anda, para pemuda, adalah pewaris sejati. Di tangan Andalah masa depan Sleman. Jangan biarkan Candi Prambanan hanya menjadi objek wisata atau tari Badui hanya menjadi tontonan. Jadikanlah itu bagian dari identitas Anda, dari darah dan jiwa Anda.
Jadilah jembatan antara masa lalu dan masa depan.
-
Pelajari Budaya Anda: Cari tahu mengapa Salak Pondoh begitu istimewa, mengapa Kesenian Kubro Siswo begitu unik, atau mengapa upacara adat di lereng Merapi begitu sakral.
-
Hidupkan Inovasi: Budaya bukan hanya tentang masa lalu. Gunakan kreativitas Anda untuk menyatukan tradisi dengan teknologi modern. Buatlah aplikasi pariwisata berbasis budaya, kembangkan bisnis kuliner Sleman yang inovatif, atau rancang pertunjukan seni yang menarik bagi generasi Anda.
-
Bangun Komunitas: Bergabunglah dengan komunitas pemuda, seniman, atau penggerak budaya. Bersama-sama, Anda bisa menciptakan gerakan yang lebih besar untuk melestarikan dan memperkenalkan Sleman ke seluruh dunia.
Jangan pernah malu dengan identitas Sleman Anda. Jadilah bangga. Jadilah penggerak. Jadilah inspirasi.
Sleman menanti sentuhan dan karya-karya terbaik dari Anda. Waktunya bangkit dan buktikan bahwa Sleman Yess!
Video tari badui Sleman DIY yang dibawakan oleh anak-anak MI (Madrasah Ibtidaiyah)
sumber gambar dan video dari OM ZAI MI : https://www.youtube.com/@omzaimi1750@omzaimi1750

